memperkirakan pada Pemilu 2014 Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) hanya akan dipilih oleh sekelompok orang saja. Mereka
terdiri atas kader dan pengikut setia partai. "Pemilih dari luar partai
akan sulit mengembalikan kepercayaan untuk memilih PKS kembali," kata
Direktur LPI, Boni Hargens, dalam rilis survei bertema Peta Pergeseran
Partai di Pemilu 2014, Rabu, 15 Mei 2013.
Menurut Boni, pemilih yang paling potensial meninggalkan PKS adalah
pemilih yang dulunya berasal dari migrasi pemilih NU dan Muhammadiyah.
Mereka pada 2009 lalu memilih PKS lantaran adanya perpecahan dukungan di
internal NU dan Muhammadiyah.
Perolehan suara PKS hingga 7,88 persen pada Pemilu 2009 dinilai Boni
merupakan perolehan suara maksimal PKS yang akan sulit terulang pada
Pemilu 2014 nanti. Suara PKS dinilai hanya akan bertahan pada angka 5-6
persen. "Suara partai ini adalah dari pemilih tetap yang sejak Pemilu
1999 sudah memilih PKS."
Perubahan sikap pemilih terhadap partai, Boni melanjutkan, tak hanya
akan terjadi pada PKS. Umumnya suara partai akan bergeser akibat
kekecewaan dan kejenuhan publik atas perilaku partai politik dan
elite-elitenya.
LPI mencatat pada Pemilu 2014 nanti akan ada suara mengambang sebesar
29,9 persen yang bisa diperebutkan semua partai. Bagi partai yang
citranya baik, ada peluang mendapat limpahan suara. Sebaliknya partai
dengan citra jelek, seperti karena korupsi, akan berpotensi kehilangan
suara. Dan PKS diprediksi masuk dalam partai yang bakal kehilangan
suara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar