Sabtu, 28 September 2013

Cerita 2 ekor kambing dalam sidang gugatan Pilkada Jatim di MK

Bersaksi di Mahkamah Konstitusi ternyata tak cukup dengan kesaksian kata-kata saja. Dalam sidang lanjutan gugatan Pilkada Jawa Timur di Mahkamah Konstitusi pada Rabu (25/9) berbeda dari biasanya.

Seorang saksi yang bernama Syamsul Huda, dari Pemohon Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja (BerKah) membawa bukti kambing yang diterima jelang Pilkada Jawa Timur kemarin. Lelaki asal Pasuruan itu mengaku menerima kambing dari program Jalin Kesra sebanyak tiga ekor. Namun satu sudah mati, dan yang dibawa ke Jakarta sebagai bukti tinggal dua ekor.

"Sebelum Pilkada kemarin saya menerima 3 kambing, sepuluh hari kemudian satu mati, dua hidup dan dibawa ke Jakarta. Kambing dibawa dengan mobil. Sekarang ada di depan Gedung MK," kata Syamsul yang disambut tawa peserta sidang yang lainnya.

Majelis Hakim yang dipimpin Akil Mochtar, tak langsung begitu saja dengan kesaksian dan bukti kambing itu. Bahkan, Akil mencoba bertanya dengan nada bercanda, kalau kambing itu jangan-jangan bukan kambing asli dari program Jalin Kersa.

"Bisa saja Bapak beli kambing itu di Pasar Rebo. Saya juga tidak bisa bedakan mana kambing Jalin Kesra dan mana kambing pasar," kata Akil yang disambut gelak tawa peserta sidang yang ada.

Saat merdeka.com mengecek keberadaan kambing itu, ternyata benar adanya. Dua kambing ternyata diikat di salah satu pohon yang ada di depan tangga utama Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Bahkan salah satu kambing itu diberi kalung dari kertas berbentuk lingkaran seukuran jari orang dewasa yang dilaminating dengan tulisan 'Kambing Jalin Kesra'.

Seusai persidangan, merdeka.com mencari Syamsul untuk meminta keterangan ihwal kambing yang dibawa dari Pasuruan sebagai bukti kesaksiannya itu. Saat ditemui, usai persidangan, malah Syamsul mengaku bukan dia yang membawa kambing, hal ini tentu terbalik dari kesaksiannya yang di sumpah di hadapan Majelis Hakim.

"Bukan saya yang bawa kambingnya, tapi Danang yang bawa," kata Syamsul dengan muka seperti orang takut dan suara terputus-putus saat ditemui merdeka.com di depan gedung MK usai persidangan. Tak hanya itu, Syamsul, bahkan mencoba menghindar saat ditanya, jenis angkutan apa yang digunakan untuk membawa kambing itu di ke Jakarta.

Saat terus ditanyai seperti perihal kambing itu, Syamsul hanya diam saja. Kemudian seorang lelaki dengan baju hitam dengan muka berkumis mendekati sambil mengajaknya pergi.

Tidak ada komentar: