Selasa, 11 Juni 2013

Konflik PPNUI di Pilgub Jatim, sekjen akan nonaktifkan ketum

Konflik di internal Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) terkait dualisme dukungan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013, masih memanas. Bahkan, PPNUI versi Andi William Irfan hendak menonaktifkan ketKhofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja.

PPNUI yang dikomando Andi William Irfan selaku sekjen, mengklaim 99 persen mendukung pasangan incumbent Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).

"Hanya satu persen saja yang mendukung Ibu Khofifah, yaitu ketua umumnya saja. Dari 20 orang pengurus harian di DPP PPNUI, hanya Pak Yusuf Humaidi yang tidak mendukung KarSa," kata Andi William di Surabaya, Minggu (9/6).

Karena mengklaim hanya sang ketua umum yang tidak mendukung KarSa itu, pihak Andi sepakat untuk menonaktifkan Yusuf Humaidi. "Kita tidak perlu sampai menggelar Munas, karena partai kita kecil, jadi istilah kita mem-PK-kan ketua umum, kami akan memplenokan ketua umum," katanya pasti.

Menurut Andi, kepengurusan DPW PPNUI Jawa Timur yang sah adalah yang diketuai KH RP Abdurrahman dan sekretarisnya, KH Suaidi. Kepengurusan yang ditandatangani ketua umum dan Sekjend DPP PPNUI inilah yang memberi dukungannya untuk KarSa.

Seperti diketahui, akibat adanya dualisme dukungan dari PPNUI, termasuk juga Partai Kedaulatan (PK), membuat KPU Jawa Timur terpaksa bekerja ekstra keras, untuk menentukan sikap, apakah meloloskan dukungan kedua partai tersebut terhadap salah satu dukungan, atau tidak meloloskan kedua-duanya.

"Kita masih melakukan verifikasi terhadap masing-masing bakal calon. Belum ada keputusan soal dukungan dua partai tersebut. Rapat kita belum selesai, belum tahun nanti sampai jam berapa," kata salah satu komisioner KPU Jawa Timur, Nadjib Hamid singkat.
ua umum mereka, Yusuf Humaidi, yang memberi dukungan ke bakal calon pasangan

Tidak ada komentar: